Seberat apapun Ema harus percaya... kalau memang ada indah dibalik ini semua
Tapi yang paling berat adalah berdamai dengan kenyataan
Kenyataan kalau serindu apapun ema, Ayah tetap ga akan kembali lagi
Kenyataan kalau sekuat apapun tangis ema, Ayah tetap ga akan bangun lagi
“Mereka” ga akan tahu beratnya melalui hari-hari itu... ga akan tahu betapa sulitnya menulis satu baris kalimat di lembar ilmiah ketika baru beberapa hari peristiwa sulit itu berlalu
Hampir bisa dikatakan depresi... tiap hari menangis dan tertawa.. lalu menangis lagi ketika semua orang sudah terlelap. Membuka mata dipagi hari pun sangat berat, tidur sudah seperti pelarian, dimana Ayah bisa kutemui dalam mimpi. Yah, saat dimana mimpi lebih indah dari kenyataan itu nyata adanya
Bagi Ema yang terberat bukan dihari Ayah pergi meninggalkan dunia, tapi hari-hari setelahnya.
“Mengapa hari berlalu cepat, tapi bagiku terasa lambat?”
0 comments:
Post a Comment
komen