CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, June 23, 2020

Ayah, aku rindu dipeluk ayah

Dear Ayah,
Hari ini ema nonton film tentang keluarga. Filmnya banyak bercerita tentang lika liku keluarga, seperti hari-hari kita dulu.
Ada bagian yang bercengkrama tentang seorang ayah yang selalu berusaha kuat demi kebahagiaan keluarga. Ema kira hal seperti itu hanya ada dalam film yah, sebelum akhirnya tersadar ayah juga berjuang untuk hal yang sama.

Waktu Ayah sakit, Ayah tetap senyum dan bercanda seolah tidak terjadi apa-apa.
Waktu dunia seolah memusuhi Ayah, Ayah hanya diam tak banyak bersuara.

Banyak badai dalam hidup Ayah. Tapi ayah selalu lebih kuat.
Ah iya, Ayah tidak sekuat itu saat anak-anak Ayah sakit. Mama yang cerita kalau Ayah rewel sekali kalau kami demam atau batuk-batuk, minta dipindahkan penyakitnya ke Ayah saja.

Yah, ema rindu dipeluk Ayah. Ema rindu kecupan hangat sebelum ema berangkat kuliah atau sebelum tidur.
Ema rindu bilang “I love you Ayah” langsung sama Ayah, bukan lewat doa seperti yang ema lakukan akhir-akhir ini yah.

Maaf ema belum bisa tumbuh jadi sekuat Ayah. Mungkin nanti. Pasti.

Friday, June 12, 2020

Delapan hari.
Delapan hari pula aku bertanya-tanya, mengapa aku? Mengapa kami?

Mengapa ia? Mengapa belahan jiwaku? 

Mengapa diusia kami yang masih sangat belia?

Aku takut dunia melupakannya. Aku takut mereka kabur akan sosoknya.
Sosok yang tidak pantas terlupa begitu saja.

Aku tidak akan pernah lupa.
Betapa aku pernah sangat bahagia, punya keluarga seutuhnya.

Sebelum sang pondasi pergi untuk selamanya.


Ayah, disini aku masih setia.
Kuyakinkan engkau takkan pernah terlupa. 

Thursday, June 11, 2020

Tujuh hari berlalu tanpa hadirmu.
Hari-hari dirumah selama pandemi tak pernah sedemikian menyiksa.
Setiap sudut rumah dan setiap hal yang kulakukan selalu mengingatkanku pada sosokmu.
Setiap detik aku selalu berharap sejenak akan kau langkahkan lagi kakimu di sini, dirumah ini.
Betapa kepergianmu telah mengubahku.
Aku kehilangan cahaya, kehilangan warna, kehilangan rasa percaya.
Semakin skeptis memandang hidup.

Bukan inginku, jika akhirnya aku harus membenci.
Roda kehidupan masih tetap berjalan, hanya saja aku yang masih menengok ke belakang.

Berharap kau masih berjalan beriringan denganku, seperti yang sering kita lakukan dulu.

Wednesday, June 10, 2020

To my 11-yo-self

Lagi scrolling twitter trus liat @giapratamamd ngetweet gini

Here’s the answer:

You’ll have to grow a strong heart in a very young age.
Your dad will not stay beside you for a long time, so tell him every minute that you love him. 
Give him a good night kiss every night. Answer right away when he called your phone.
Spend your every weekend with him.
Tell him so everything you feel.
Take him to doctors whenever he’s not feeling well.
Don’t be in any relationship before 18. 
Hold your anger towards him, don’t argue me. you’ll never understand it until you’re in your 20s.
Accompany him doing every household works, ask him everything about your house.
Cook him delicious food, he’d loved to eat your dishes so much.
When you finally one step closer to your childhood dream, please monitor him every day. Do what you can, learn what you have to, and master how to do CPR.
Don’t be arrogant, argue him with your lowest tone & the most polite words.
When you reach 22, write a letter for your dad. 
A long & honest one, tell him that you love him & you can protect your family from the world.
Ask him to write one. 

Don’t forget to pray for his health & grow up to be a loving but strong daughter for him.
One thing you have to remember, he loves you so much.
When things get worse and you feel like your world is going down, remember you have to tell him everything & hug him everytime you can.
You’ll have to grow strong & bold in 10 years ahead. Be a good daughter for both your dad and mom. Be a dependable sister for your lil sist.


Be strong.

Tuesday, June 9, 2020

Till We Meet Again

Orang bijak berkata bahwa sesuatu akan terasa nilainya ketika sudah hilang atau tiada. Tapi yang satu ini selalu punya tempat dihati sejak hari pertama aku membuka mata.

Terima kasih Ayah untuk 23 tahun yang berharganya, sampai jumpa nanti di jannah-Nya.


Sunday, June 7, 2020

To my dearest hero

Assalammu’alaikum Ayah sayang, papi tercinta, pipi lucu, daddy gembul. Gimana disana? Ayah betah? Seneng gak? Dingin atau hangat? Nyaman gak?
Perpisahan kita terlalu sunyi yah, terlalu cepat berlalu tanpa pesan. Terlalu normal untuk sebuah perpisahan. Ayah pergi terlalu tenang, tanpa merepotkan banyak orang, hanya ayah dan Allah. Kali pertama dan terakhir ema liat ayah terdiam kaku, tanpa senyum manis dan imut ayah, tanpa tawa ayah yang suka bercanda pura-pura pingsan. Untuk waktu yang lama ema berharap ayah akan tiba-tiba bangun, bilang ini semua cuma prank seperti yang sering ayah tonton akhir-akhir ini.
Disaat akan pergi lama meninggalkan rumah pun ayah tetap tersenyum seperti saat ayah melihat ema pertama kali mengenakan snelli dokter muda. Hari pertama koas ayah semangat mengabadikan ema lewat jepretan ayah yang tumben gak blur. Cantik yah, ema baru sadar ema semirip itu sama ayah. Hehe maaf yah ema narsis, kan nurun dari ayah.
Yah, kalau dulu ema selalu berdoa supaya ayah diberi umur panjang dan barokah serta sehat selalu, sekarang ema minta sama yang Maha Mengabulkan supaya ayah masuk surga.
Yah, tak pernah terlintas dibenak ema seperti ini ditinggal ayah. Ayah yang ga pernah ninggalin ema, yang selalu berusaha ada di momen- momen terbaik ema.
Yah, inget ga ketika ema masuk tekim? Padahal ema pingin jadi dokter yah, pingin bisa ngerawat ayah dan mencari amal jariyah. Ema menangis sambil menatap keluar jendela mobil, sementara ayah disamping menyetir jemput ema pulang dari ospek hari ketiga. 
Ayah bilang sama ema jangan patah semangat, ema bisa coba lagi tahun depan. Ema lebih dari mampu untuk masuk FK. Yah, seketika ema tenang, ema lepas menangisi kegagalan ema untuk masuk FK ditahun pertama. Tapi ema bersyukur ayah ada disamping ema, menyetir dan memahami penuh perasaan ema.


Yah, sekarang ema sudah jadi dokter muda yah. Terakhir jaga sebelum covid menyerang pun diantar ayah. Ternyata ema memang anak ayah. Ema ga bisa ga manja sama ayah.

Yah, ema pingin ayah tahu kalau ema cinta dan sayang sama ayah. Ga pernah berkurang malah bertambah. 
Ema pingin ucapin good night & I love you berkali-kali lagi sampai ayah sebel karena ema gangguin ayah yang mau tidur. Mau pijitin ayah lagi, cium-cium ayah lagi, pelukan sama ayah, diimamin sama ayah,  berdebat sama ayah, belajar bareng ayah, dan jalan pagi sama ayah lagi. Ema pingin nganter ayah ngajar lagi, ema pingin keliling kampus buntutin ayah, pingin tensi in ayah, ema pingin jaga malem diantar ayah lagi. kangen deg-degan di telpon ayah kalo pulang kesorean. kangen tiba-tiba dichat romantis sama ayah. 
Orang-orang bilang ema kuat, tapi ema tetaplah anak ayah yang manja.

Yah, yang nyenyak tidurnya. Istirahat yang tenang. Insya Allah kita ketemu lagi di jannah-Nya Allah. 
I love you my dearest superhero❤