Assalammu’alaikum Ayah sayang, papi tercinta, pipi lucu, daddy gembul. Gimana disana? Ayah betah? Seneng gak? Dingin atau hangat? Nyaman gak?
Perpisahan kita terlalu sunyi yah, terlalu cepat berlalu tanpa pesan. Terlalu normal untuk sebuah perpisahan. Ayah pergi terlalu tenang, tanpa merepotkan banyak orang, hanya ayah dan Allah. Kali pertama dan terakhir ema liat ayah terdiam kaku, tanpa senyum manis dan imut ayah, tanpa tawa ayah yang suka bercanda pura-pura pingsan. Untuk waktu yang lama ema berharap ayah akan tiba-tiba bangun, bilang ini semua cuma prank seperti yang sering ayah tonton akhir-akhir ini.
Disaat akan pergi lama meninggalkan rumah pun ayah tetap tersenyum seperti saat ayah melihat ema pertama kali mengenakan snelli dokter muda. Hari pertama koas ayah semangat mengabadikan ema lewat jepretan ayah yang tumben gak blur. Cantik yah, ema baru sadar ema semirip itu sama ayah. Hehe maaf yah ema narsis, kan nurun dari ayah.
Yah, kalau dulu ema selalu berdoa supaya ayah diberi umur panjang dan barokah serta sehat selalu, sekarang ema minta sama yang Maha Mengabulkan supaya ayah masuk surga.
Yah, tak pernah terlintas dibenak ema seperti ini ditinggal ayah. Ayah yang ga pernah ninggalin ema, yang selalu berusaha ada di momen- momen terbaik ema.
Yah, inget ga ketika ema masuk tekim? Padahal ema pingin jadi dokter yah, pingin bisa ngerawat ayah dan mencari amal jariyah. Ema menangis sambil menatap keluar jendela mobil, sementara ayah disamping menyetir jemput ema pulang dari ospek hari ketiga.
Ayah bilang sama ema jangan patah semangat, ema bisa coba lagi tahun depan. Ema lebih dari mampu untuk masuk FK. Yah, seketika ema tenang, ema lepas menangisi kegagalan ema untuk masuk FK ditahun pertama. Tapi ema bersyukur ayah ada disamping ema, menyetir dan memahami penuh perasaan ema.
Yah, sekarang ema sudah jadi dokter muda yah. Terakhir jaga sebelum covid menyerang pun diantar ayah. Ternyata ema memang anak ayah. Ema ga bisa ga manja sama ayah.
Yah, ema pingin ayah tahu kalau ema cinta dan sayang sama ayah. Ga pernah berkurang malah bertambah.
Ema pingin ucapin good night & I love you berkali-kali lagi sampai ayah sebel karena ema gangguin ayah yang mau tidur. Mau pijitin ayah lagi, cium-cium ayah lagi, pelukan sama ayah, diimamin sama ayah, berdebat sama ayah, belajar bareng ayah, dan jalan pagi sama ayah lagi. Ema pingin nganter ayah ngajar lagi, ema pingin keliling kampus buntutin ayah, pingin tensi in ayah, ema pingin jaga malem diantar ayah lagi. kangen deg-degan di telpon ayah kalo pulang kesorean. kangen tiba-tiba dichat romantis sama ayah.
Orang-orang bilang ema kuat, tapi ema tetaplah anak ayah yang manja.
Yah, yang nyenyak tidurnya. Istirahat yang tenang. Insya Allah kita ketemu lagi di jannah-Nya Allah.
I love you my dearest superhero️
0 comments:
Post a Comment
komen